Jumat, 27 Juli 2012

Berjilbab Yang Baik

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh…
Boleh Copas dr Blog Org Laen, sumber http://hannasislam.wordpress.com/2012/01/18/mengapa-harus-berjilbab/#comment-66
APA JILBAB ITU?
Jilbab atau hijab secara syari’at merupakan bagian pakaian yang wajib digunakan untuk menutupi kepala wanita hingga ke dadanya. Maka, sesuatu pakaian dapat disebut hijab apabila menutupi kepala, leher, hingga dada. Tidak disebut hijab jika hanya menutupi kepala saja, atau leher saja, atau hanya menutup dada saja.
Pakaian hijab syar'i
Dalilnya adalah:
“…Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya…” [QS. An-Nuur 24:31]
Allah tidak memerintahkan kepada para wanita: “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung di kepalanya”, atau: “Dan hendaklah mereka menutupkan kain di dadanya”, tetapi Dia berfirman: “Dan hendaklah mereka menutup kain kudung ke dadanya.” Artinya ialah bahwa Allah menghendaki agar para wanita menutup kain dari kepalanya hingga ke dadanya.
Dari ayat ini maka para wanita Muslimah perlu memperhatikan apa yang ia pakai. Apakah benar-benar hijab yang sesuai hukum Allah, ataukah hanya kain yang dihias-hias oleh tukang salon. Ingat, hijab bukanlah mode yang bertujuan membuat wanita lebih cantik, justru hijab dipakai agar wanita terlindungi dari fitnah. Itulah salah satu tujuan syari’at.
Dalilnya ialah:
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59).
Imam Hakim meriwayatkan sebuah hadis yang menggambarkan saat-saat setelah turunnya ayat perintah menutup aurat, yaitu Surat Annur ayat 31:
(dan hendaklah mereka menutupkan khumur- jilbab- nya ke dada mereka…). Riwayat lain menerangkan: “Wanita-wanita (ketika turun ayat tersebut) segera mengambil kain sarung mereka, kemudian merobek sisinya dan memakainya sebagai jilbab.” (HR. Hakim).
Imam Bukhari juga meriwayatkan hal senada:
“Bahwasannya ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha. Berkata: “Ketika turun ayat (dan hendaklah mereka menutupkan “khumur” –jilbab- nya ke dada mereka…) maka para wanita segera mengambil kain sarung, kemudian merobek sisinya dan memakainya sebagai jilbab.” (HR. Bukhari).
Dari kedua hadits di atas terdapat empat poin:
1. Para wanita Arab di zaman Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam belum memakai hijab sehingga ketika turunnya ayat tersebut, mereka langsung mengambil kain sarung dan menggunakannya sebagai hijab. Hadits ini sekaligus menjawab perkataan orang-orang Jahil bahwa jilbab hanya tradisi orang Arab.
2. Seandainya para wanita Arab sudah memakai penutup kepala, maka bisa dipastikan bahwa yang mereka pakai hanyalah kain yang menutup kepala, bukan hijab yang sesuai syar’i.
3. Terdapat semangat di dalam diri para wanita pada zaman itu untuk tunduk dan patuh kepada apa yang telah ditetapkan Allah dan rasul-Nya. Terbukti dengan mereka langsung membuat hijab dari potongan kain sarung. Mereka tidak punya waktu untuk memodifikasinya karena memang hal tersebut adalah langsung dari Allah. Ingat, Allah tidak melihat keindahan jilbabmu, tapi Dia melihat bagaimana kamu dengan jilbabmu yang lebar itu bisa menepis fitnah untuk lelaki dan bagaimana kamu mejalankan syari’at.
4. Di antara para wanita di zaman Rasulullah tersebut tentu ada yang baru masuk Islam atau ahli maksiat. Namun, setelah turunnya ayat kewajiban hijab, maka mereka langsung melakukannya. Tak ada wanita yang beralasan seperti wanita di zaman sekarang yang menolak hijab dengan alasan: “Aku belum siap”, atau “Jilbab hanya untuk wanita sholehah”.
AKU BELUM SIAP
Di antara alasan-alasan umum yang dikemukakan wanita Muslimah yang belum berjilbab ialah: “Aku belum siap”. Jika kita cermati, alasan ini kurang bisa diterima dari segi akal maupun dalil dengan sebab sebagai berikut:
1. Ini bisa kita analogikan sebagai berikut: Ketika kita mengajak seseorang untuk sholat wajib lima waktu, kemudian orang itu menolak dengan alasan: “Aku belum mau sholat lima waktu karena belum siap.” Padahal kewajiban memakai jilbab lebih mudah daripada sholat, yang kamu butuhkan hanya jilbab yang cukup hingga menutup dada, rok panjang dan lebar, dan baju yang agak panjang dan tidak ketat. Kalau mau yang lebih efektif bisa memakai pakaian sejenis daster dimana baju dan roknya menyatu. Memakai jilbab tidak seperti orang naik haji, atau membayar zakat, atau menyembelih kambing yang dibutuhkan kemampuan, sehingga alasan: “Aku belum siap” bukanlah udzur dan tidak ada keringanan.
2. Kita tanyakan kepada wanita yang beralasan “Aku belum siap”: “Kapankah kamu siap? Bisa jadi kamu mati dalam keadaan belum siap berjilbab.” Terkadang di antara mereka ada yang meyakini kalau mereka siap berjilbab kalau sudah menikah. Apakah mereka yakin mereka akan hidup di saat itu?
3. Dari segi dalil maupun ijma’, tak ada satu pun ayat Al-Qur’an, hadits, pendapat ulama dimana wanita yang berjilbab harus menyiapkan sesuatu khusus terlebih dahulu. Bahkan dari hadits yang telah kita bahas di atas, para wanita Arab di zaman Rasulullah yang tentunya di antara mereka ada yang baru saja masuk Islam langsung membuat hijab ketika turunnya ayat yang mewajibkan hijab. Tidak ada di antara mereka yang beralasan: “Ya Rasulullah, bolehkah aku tidak memakai jilbab karena aku belum siap?” Dalil ini juga langsung membantah pernyataan bahwa wanita yang pantas berjilbab hanyalah wanita sholehah atau yang ilmu agamanya luas. Semua wanita Muslimah yang sudah akil baligh WAJIB berjilbab.
KEBATILAN ANGGAPAN JILBAB HATI
Sebagian orang yang mengikuti hawa nafsu berkata bahwa jilbab tidaklah penting yang terpenting adalah jilbab hati. Maka, tanyakanlah lagi kepada orang tersebut: “Bagaimana jilbab hati yang benar itu?” Pernyataan seperti ini sangat dekat dengan bid’ah-bid’ah[1]  yang dibuat oleh orang-orang Nasrani yang tidak bersunat, ketika mereka ditanya: “Yesus dikhitan pada hari ketujuh setelah kelahirannya, mengapa banyak di antara kalian yang tidak khitan? Mereka menjawab: ‘Yang penting bagi kami adalah SUNAT HATI!’”
Maka bertakwalah sekelompok orang yang menyelisihi sunah Rasulullah dan syari’at yang telah ditetapkan Allah dalam agama yang mulia ini.
Kemudian ada pula yang mengatakan: “Untuk apa berjilbab kalau kelakuannya bejat? Lebih baik tidak berjilbab tapi kelakuannya baik.”
Maka, kita katakan kepada orang seperti ini: “Berjilbab saja kelakuannya bejat, apalagi tidak berjilbab? Seandainya ada wanita tidak berjilbab berpengarai baik, tentu lebih baik lagi apabila ia berjilbab.”
Belum satu pun saya temui ayat Al-Qur’an, hadits, atau pendapat ulama yang berkata tentang adanya “Jilbab hati”. Bisa jadi ini adalah perkara baru yang diada-adakan.
BOLEHKAH AKU MEMAKAI JILBAB DAN MELEPASNYA SEKALI-KALI?
Terkadang ada saja pertanyaan terlontar dari para Jilbabers, para wanita yang masih belajar memakai jilbab, atau yang berencana memakai jilbab:
“Bolehkah aku memakai jilbab dan melepasnya sekali-kali?”
Jawaban: BOLEH
Hal ini disebabkan tidak mungkinnya para wanita Muslimah memakai jilbab terus menerus. Ada saat dimana ia melepas jilbabnya. Yaitu di saat mandi, tidur di dalam kamarnya, di saat berdua dengan suami, atau saat berkumpul hanya dengan keluarganya di dalam rumah selama ia yakin tak ada orang non-mahrom yang melihatnya tanpa jilbab. Sebab Allah Azza wa Jalla berfirman:
“…dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.” [QS. An-Nuur 24:31]
Maksud dari ayat ini ialah seorang wanita boleh saja membuka jilbabnya di hadapan suami, ayah, mertua, anak, saudara, keponakan, teman-temannya sesama Muslimah, pembantu / budak yang tidak punya syahwat karena lanjut usia atau karena dikebiri[2], atau bocah di bawah umur yang belum mengerti apapun tentang aurat (untuk bocah di zaman sekarang dan akibat dari negeri berpaham sekuler[3] kira-kira di bawah tujuh tahun).
SIAPAKAH YANG PERTAMA KALI TERBUKA AURATNYA?
Nenek moyang kita, Adam ‘alayhis salam dan isterinya adalah manusia pertama yang terbuka auratnya setelah keduanya diperdaya oleh syaitan:
“Hai anak cucu Adam! Jangan sampai kamu dapat diperdayakan oleh syaitan, sebagaimana mereka telah dapat mengeluarkan kedua orang tuamu (Adam dan Hawa) dari syorga, mereka dapat menanggalkan pakaian kedua orang tuamu itu supaya kelihatan kedua auratnya.” (Q. S. Al-A’raf: 27)
Allah memperingatkan kita agar jangan melakukan kesalahan yang sama, salah satunya yaitu memamerkan aurat di depan orang-orang yang seharusnya tidak pantas melihat aurat kita. Sebab yang demikian merupakan salah satu tipu daya setan.
Setan telah berhasil membujuk kaum hawa untuk tidak menutup auratnya sesuai syari’at dengan membisikkan kata-kata yang manis: “Jangan berjilbab, karena engkau belum siap. Kamu masih suka bermaksiat, janganlah berjilbab. Pengetahuan Islammu masih awam, tak perlu berjilbab. Berjilbabnya nanti saja ketika sudah menikah, kalau sekarang kamu berjilbab tak ada laki-laki yang mau dekat sama kamu. Yang penting jilbab hati dulu.” Begitulah pekerjaan setan, sama seperti ketika mereka membujuk nenek moyang kita untuk memakan buah terlarang.

Wassalamu’alaykum warohmatullahi wabarokatuh…

[1]     Bid’ah = ajaran baru yang tidak berasal dari Allah dan rasul-Nya. Ingat hadits: “…Tiap-tiap    yang diada-adakan adalah bid’ah, dan tiap bid’ah adalah sesat, dan tiap kesesatan (menjurus) ke       neraka.” (HR. Muslim)
[2]     Sebutan populer: Kasem, yaitu budak istana yang dikebiri atau dipotong alat kelaminnya, tetapi           sudah tidak ada di zaman sekarang, bahkan ada kasus kakek-kakek yang memperkosa                 anak       gadis.
[3]     Sekuler atau sekulerisme ialah paham yang memisahkan agama dari sendi-sendi kehidupan. Termasuk anggapan bahwa agama merupakan urusan masing-masing individu, dan juga                anggapan bahwa agama hanya dibutuhkan di dalam masjid. Sebab dari menyebarnya paham ini   di negeri kita, banyak lembaga-lembaga pendidikan yang tidak mengajarkan paham keislaman   yang benar terhadap para siswanya. Sehingga pernah ada kasus pembagian kondom gratis                 kepada siswa usia sekolah dasar untuk memperingati hari AIDS sedunia.

Hamil



Sudah hampir 1 Tahun 6 Bulan aq menikah blm jg di karuniai keturunan. Sedih rasanya, kadang aku berfikir apa ini kesalahan ku telah melakukan KB tp suami memberiku ijin dengan setengah hati. Mungkinnn...

Iri sekali melihat mereka2 yang sedang hamil, pengen rasanya merasakan keajaiban kecil dr Allah. Keajaiban yg bs membuat ku menjadi wanita sempurna yaitu menjadi seorang IBU. Terkadang aku tergelitik sendiri dengan orang lain mungkin rasa lucu, heran, serta iri melihat mereka wanita-wanita hamil. Ada yang tidak ingin hamil dulu tp ternyata ehh hamil, ada yang baru jg melahirkan sudah hamil lagi, ada jg yang sudah tua dan masih banyak anak anak nya yang masih kecil kini sudah hamil lg, sungguh kuasa Allah dan rencananya di luar rencana manusia itu sendiri.


Jujur awalnya aku menikah memang blm ingin memiliki anak dulu, itu karena aku masih ingin berduaan dengan suamiku dan karna hal paling aku takutkan adalah sakitnya melahirkan. Itu alasan aku mengapa aku mengambil keputusan untuk KB dulu dan menunda kehamilan. Pikirku dulu aku ingin mempunyai anak 1 atau 2 tahun kemudian. Tapi kini aku menyesalinya karna secara tidak langsung aku telah menolak rezeki dari Allah,, ya Allah memang mungkin ini semua salahku menolak rezeki dari mu. Kini sekarang inginnnnnnnnnn sekaliiiiiiiiii bisa hamil dan memiliki keturunan.

2 bulan yang lalu, aku sempat telat mendapatkan halangan bulanan selama 8 hari, tidak seperti biasanya aku setelat itu. Biasa nya aku rutin tiap bulan tamu bulanan itu hadir, palingan kalau meleset 1-3 hari saja. Sempat aku berfikir waahhh aku nyakin aku pasti hamil. setelah menanya kepada teman teman yang sedang hamil dan mereka berpendapat untuk test setelah hari ke 10, sebelumnya aku udah penasaran banget tapi aku tahan, dan hari ke 7 tepat seminggu aku sudah tidak sabar. Bangun pagi tepat hari ke-7, aku bergegas bangun dan segera ke toilet untuk test. tapi hasilnya (-) negatif :( dan aku berfikir positif mungkin belum terlalu kelihatan coba nanti hari ke 10. Setelah itu aku nanya nanya lagi ke teman serta ke kakak aku yg kini istri nya sedang hamil. temanku ada yang hasilnya 2 minggu baru keliatan dan kakak iparku minggu ke-3 baru keliatan hasilnya. oke aku putuskan coba lagi hari ke 10. Esok harinya tepat hari ke-9 pagi sekali ketika aku sudah sampai pintu kantor, aq merasakan ada yang gak enak. dan cek ternyata ya Allah ternyata tamu bulanan itu hadir kembali. Seketika aku langsung menangis. Tapi aku tetap mencoba lg untuk bulan berikutnya sampai sekarang ternyata belum juga. Sempat putus asa tp aku berfikir lg, Aku nyakin kuasa Allah lebih Agung dan nyakin rencana Allah lebih Indah dari pada rencana manusia itu sendiri. Lillahita'ala


Surat Kecil Untuk Allah

Boleh Copas dr FB, sesuai bgt sama isi hati dan doa-doaku selama ini..


Tuhan, seandainya belum KAU percayakan kepada kami berdua untuk mendapatkan keturunan, kami ikhlas,,

Tapi, kami memohon kepadamu TUHAN,,,
agar KAU senantiasa memberikan kami kesabaran untuk menunggu,
berilah kami ketabahan dalam segala usaha yang kami lakukan,
berilah kami kebahagiaan,,
berilah kami kekuatan,,
berikan kami juga keterbukaan pikiran untuk menerima segala saran dan masukan,,

TUHAN,, jika dibandingkan dengan kekuasaan-Mu, mungkin kami bukan apa2,,
mungkin kami juga belum pantas dipercaya oleh-Mu,,

Tapi, kami ingin merasakan keajaiban kecil dari-Mu,
merasakan keindahan dalam kehidupan kami berdua,

sama seperti bintang laut yang ada di antara butiran-butiran pasir,
sama seperti mentari yang menyinari pagi,
sama seperti pelangi yang muncul setelah hujan,
sama seperti surat cinta diantara tumpukan koran,
sama seperti lampu yang dinyalakan ketika malam hari,,
sama seperti bunga yang tumbuh di tengah sawah,,

sama seperti itulah kami ingin meminta-Mu,
agar KAU menunjuk kami, bahwa esok hari, akan tiba giliran kami mendapatkan kepercayaan-Mu,

Lama sudah menantimu dan entah sampai kapan batasnya,
Namun kami akan berusaha untuk bertahan,
Bila kelak, ada yang bertanya, kenapa kami menanti keajaiban kecil-Mu,
kami akan jawab, itu semua kami lakukan atas nama cinta, baik antara kami berdua, juga terhadapmu,
kami percaya pada esok yang terus berganti,
kami percaya pada musim-musim yang berganti,
maka dari itu, kami titipkan harapan pada-Mu,
harapan yang kami bisikkan tanpa lelah,
harapan yang kami percaya tidak akan menjadi sia-sia,
harapan yang tidak pernah buta karna tawa.

kami percaya pada waktu, maka dari itu kami menunggu.
dan bila hari itu datang,
hanya jawaban yang kami tunggu,
jawaban dari semua penantian...
karena kami percaya, bahwa tidak ada yang sia-sia dalam sebuah penantian.

Minggu, 22 Juli 2012

Takutttttt

Bukan hal yg baik untuk memulai aktifitas dgn rasa ketakutan yg meyelimuti. Teman pernahkah kalian merasa takut akan kematian ?? tentu jawab kalian adalah ya. Ada beberapa hal yg membuat kita takut akan kematian, bkn krn apapun melainkan amal kita blm mencapai kebaikan yg semestinya.

Dulu aku tidak pernah merasakan ketakutan besar akan kematian. Bahkan aku berpendapat, kpn pun itu aku siap. Tapi kini :'( Ohhh Allah tolong lah bantu perbaikin hati ini. Semenjak sering jatuh berkali-kali dr motor kini ketakutan itu semakin ada. Entah mengapa semakin sering dan lama aku di jalan, semakin nyata rasa itu timbul kepermukaan.

Ya Allah semoga rasa ini cepat hilang dr hati ku,, semoga kau masih memberiku umur panjang..Aminnnn ya Robb